KITA . Aku, Kamu, dan Dia

aku tidak pernah membenci KITA

kita yang didalamnya hanya ada aku dan kamu saja
hanya ada sebuah kebahagiaan , hanya ada tawa suka ria
tak ada airmata , tak ada dusta

karena cinta, kita bersama
kekuranganmu telah melengkapiku
kita bersama, karena kita memiliki tujuan yang sama
kita saling ingin membuat bahagia
saling ingin menjaga satu sama lain
saling memberi secercah harapan untuk masa depan kita



namun, mengapa KITA berbeda?
bukan. bukan KITA, aku dan kamu yang berbeda
tapi arti KITA yang menjadi berubah
mengapa kau kini ada dia?
mengapa kita tidak bisa bahagia hanya berdua?
apa aku sudah tak bisa melengkapimu?
apa aku sudah tak cukup pantas untuk disisimu ?

karena tak pernah kau lihat bercak darah membeku
tak kau lihat airmata menjadi kaku
dan kini kau tak pedulikan bagaimana aku

aku merindukan KITA
aku dan kamu
bukan aku, kamu dan dia

aku tau dia membutuhkan nafasmu
lantas bagaimana aku?
aku membutuhkan dirimu, duniamu, dunia kita

mimpimu dan mimpinya telah menjadi dunia
tapi haruskah ini semua menjadi dusta? menjadi derita untukku

tapi aku menikmati semuanya
menikmati drama
seolah aku tak tau tentang kau dengannya
sampai suatu hari kau akan kembali
ketika aku akan mulai beranjak pergi
dan memulai hidupku yang baru lagi